Kecamatan Bancak adalah sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini memiliki pemandangan alam yang indah, dengan perpaduan antara perbukitan dan area pertanian yang subur. Bancak dikenal sebagai salah satu wilayah dengan potensi agraris yang cukup besar, khususnya dalam sektor pertanian dan perkebunan, seperti tanaman padi, jagung, serta tanaman hortikultura. Secara geografis, Kecamatan Bancak dikelilingi oleh wilayah perbukitan, yang memberikan nuansa alami yang asri. Selain itu, Bancak juga terkenal dengan budaya lokal yang masih dilestarikan oleh masyarakatnya. Banyak acara adat dan tradisional yang digelar sepanjang tahun, serta berbagai kegiatan yang menggambarkan kekayaan budaya setempat. Akses transportasi di Kecamatan Bancak cukup baik, dengan jalur utama yang menghubungkan kecamatan ini dengan pusat kota Semarang dan kota-kota lainnya di sekitar Kabupaten Semarang. Fasilitas pendidikan dan kesehatan juga tersedia untuk mendukung kebutuhan masyarakat setempat. Masyarakat di Kecamatan Bancak umumnya bersifat ramah dan gotong royong, menciptakan suasana yang nyaman bagi penduduk dan pengunjung yang datang. Sebagai daerah yang masih berkembang, Kecamatan Bancak terus mengalami peningkatan dalam hal infrastruktur dan pembangunan ekonomi, menjadikannya tempat yang menarik untuk ditinggali dan dikunjungi.

Bupati Semarang melakukan peninjauan Lokasi Angin Puting Beliung dan memberikan bantuan

Kurang Dari 24 Jam, Korban Angin Ribut Terima Bantuan
Diskominfo-Bancak : Bupati Semarang H Ngesti Nugraha menyambangi warga yang menjadi korban bencana angin ribut di tiga desa di Kecamatan Bancak. Bersama Camat Febru Suryanto, para kepala desa dan pejabat terkait, Bupati langsung memberikan bantuan paket sembako kepada warga di Desa Jlumpang, Plumutan dan Boto, Jumat (17/9/2021) siang.
Kades Jlumpang, Muhammad Jamil menjelaskan angin ribut terjadi pada hari Kamis (16/9/2021) selepas Maghrib. Angin kencang menerpa lima dusun yang mengakibatkan 50 rumah rusak. Kerusakaan bervariasi dari ringan, sedang dan berat. “Warga langsung bergotong royong membantu dan menyingkirkan puluhan pohon yang tumbang dibantu TNI, Polri dan relawan,” terangnya disela-sela mendampingi Bupati.
Bupati H Ngesti Nugraha usai menyerahkan bantuan kepada beberapa warga mengharapkan warga waspada bencana alam memasuki musim penghujan. “Warga diimbau waspada jika terjadi hujan mendadak. Sebab bisa terjadi bencana angin puting beliung ataupun tanah longsor,” tegasnya.
Pada tahap awal, Pemkab Semarang melalui BPBD bergerak cepat menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak bencana alam. Penyaluran bantuan dilakukan kurang dari 24 jam. Selanjutnya dilakukan pendataan kerusakan tempat tinggal warga untuk menentukan besaran dana bantuan perbaikan.
Camat Bancak Febru Suryanto menerangkan bencana angin ribut di tiga desa di wilayahnya mengakibatkan kerugian Rp 500 juta lebih. Terinci, ada 20 rumah di Desa Plumutan dan 50 rumah di Jlumpang yang rusak. Selain itu ada satu kandang ayam, masjid dan perpustakaan sekolah dasar yang rusak. Sedangkan di Desa Boto satu rumah roboh dan satu rusak tertimpa pohon. “Tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu,” katanya.(*/junaedi)
@ngesti.nugraha

Admin Kecamatan

Learn More →